MDS Similarity berbasis Atribut

Selain dengan kesan umum, kesamaan juga dapat dinilai berbasis atribut. Untuk pendekatan ini, penilaian kesamaan dilakukan secara tidak langsung atau diturunkan dari data variabel lain melalui mana kesamaan dapat disimpulan (derived similarity). Metoda ini disebut juga metoda decompositional, seperti dijelaskan di sini.

Misalkan kita ingin memetakan lima merek susu kental yang beredar di pasaran. Adapun atribut yang kita gunakan sebagai pembanding adalah rasa, aroma, kekentalan dan harga. Dengan skala numerik berskala tujuh kita memperoleh data seperti pada Tabel 1.

Tabel 1. Contoh Data Similarity berbasis Atribut

AtributPersepsi Merek Susu Kental
Merek AMerek BMerek CMerek DMerek E
Rasa67667
Aroma57667
Kekentalan66666
Harga76667

Langkah-langkah Analisis

  1. Ketik data Tabel 1 di dalam SPSS. Di SPSS, penulisan nama merek harus diberi tanda slash. Merek A ditulis sebagai Merek_A.
  2. Lakukan proses berikut: Analyze>Scale>Multidimension Scaling>Proxscall.
  3. Pada jendela dialog yang muncul pilih ‘Create proximities from data‘ dan ‘One matrix source‘.
  4. Highlight dan drag semua merek ke dalam sel Variables.
  5. Pastikan meminta Common space, Common Space Coordinated, Distances, dan Multiple stress measures.
  6. Execute.

Hasil dan Interpretasinya

Tabel output pertama SPSS memberikan informasi berikut.

Ringkasan 

Case Processing Summary
Cases5
Sources1
Objects5
ProximitiesTotal Proximities10a
Missing Proximities0
Active Proximitiesb10

Tabel ini menginformasikan bahwa jumlah objek (merek) yang diolah adalah lima, sumbernya satu matriks (responden) dan proximity atau  jarak (distance) yang dihasilkan ada 10. Rinciannya dapat dilihat pada tabel distance di bawah.

Goodness-of-fit

Setiap pembentukan dalam ilmu statistika selalu disertai oleh pemeriksaan apakah model yang dihasilkan baik atau tidak. Tabel di bawah ini berisikan informasi yang diperlukan untuk menjawab kebutuhan dimaksud. Penjelasan tentang kriteria Goodness-of-fit MDS disajikan di sini. Yang kita butuhkan sesuai dengan data kita adalah Normalized Raw Stress (NRS) dan Dispersion Accounted For (D.A.F.). Nilai NRS=0.0009 dan DAF=0.99991 menunjukkan bahwa model kita adalah sempurna (perfect).

Final Coordinates
Dimension
12
Merek_A.798.339
Merek_B-.650-.170
Merek_C.208-.309
Merek_D.208-.309
Merek_E-.564.448

Peceptual map diberikan dalam bentuk koordinat dan gambar (common space). Tampak bahwa merek C dan D memiliki titik yang sama karena memang pada tabel data di atas, data keduanya sama persis.

Distances

Tabel distances menyatakan jarak Euclidean, yaitu jarak geometri antar merek. Jarak ini tidak memiliki satuan panjang dan hanya dipakai untuk menilai secara kesamaan dan ketidaksamaan merek secara relatif. Semakin tinggi angka berarti jarak semakin jauh dan merek semakin tidak sama. Terlihat pada tabel bahwa jarak antara Merek C dan D adalah 0.000, yang berarti kedua merek tidak memiliki jarak, sehingga memiliki satu posisi seperti pada perceptual map di atas. Jarak terjauh adalah antara Merek A dan merek B. Berarti kedua merek inilah yang paling tidak sama.

Distances
Merek_AMerek_BMerek_CMerek_DMerek_E
Merek_A.000
Merek_B1.535.000
Merek_C.876.869.000
Merek_D.876.869.000.000
Merek_E1.367.6241.0811.081.000

Reminder

Proses MDS yang ditampilkan di sini dilakukan untuk data seorang responden saja (one matrix source). Pertanyaan, bagaimana kalau responden banyak? Kita tidak bisa melakukan MDS sekaligus untuk semua responden, tetapi satu-satu. Kemudian, titik koordinat merek, yang dihasilkan MDS dari setiap responden dirata-ratakan. Kemudian, dengan koordinat rata-rata itulah dibuat peta persepsi.



Posted in Analisis Multivariate, Multidimension Scaling.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *