MDS berbasis Anchor Point Clustering Method

Dengan anchor point clustering method, kita menggunakan  satu merek sebagai patokan.  Lalu, responden menilai kemiripan sejumlah merek yang paling mirip dengan merek referensi. Jawaban bisa berupa angka satu (untuk sekian banyak merek paling mirip) atau ranking.  Matrik yang kita peroleh conditional  sebab kita tidak bisa membandingkan baris dengan baris.  Jadi, matrik tidak simetrik.

Pertanyaan:

Pilih lima merek  yang paling mirip dengan oli Top One dengan memberi tanda ‘√’ pada tempat yang disediakan.

Pen Zoil                          ____
Mesran Super                ____
Mesran Prima               ____
Mesran Prima XP         ____
Evalube                           ____
Repsol                              ____
Fastron                            ____
Synthium                        ____
Quatron                           ____
Agip                                  ____
Shell                                 ____

Dari 10 responden, diperoleh hasil seperti pada Tabel 8.4. Hasilnya adalah Gambar 8.6.

Tabel 8.4. Data Anchoring Clustering Method

RESP.ABCDEFGHIJKL
1110000110101
2110000111011
3110011100100
4100010010111
5110001100011
6110001100011
7110111000001
8110101110000
9110001100011
10110000011011

Keterangan: A: Top One, B=Penzoil,  C=Mesran Super, D=Mesran Prima, E=Meran Prima XP, F=Evalube, G=Repsol, H=Fastron, I=Synthium, J=Quatro, K=Agip, K=Shell

Langkah-langkah analisis dengan SPSS

1. Buka layar SPSS lalu ketikkan data Tabel 8.4. Kalau sudah diketik pada program lain (yang under Windows),  Copy data pada program itu, lalu Paste pada layar SPSS. Tampak pada layar:

2. Pada menu utama, pilih Analyze, Scale, lalu klik Multidimen-sionscaling (PROXSCALL). Pada kotak dialog yang muncul, pada Data format, pilih Creates proximities from data. Kemudian, pada Number of source, pilih One matrix source. Lalu, klik define.

3. Pada kotak dialog yang muncul setelah langkah ke-2, drag semua merek lalu masukkan dalam area Variables.

4. Pada kotak dialog di atas, klik Measure, lalu pada kotak dialog yang muncul sesudahnya, pada Measure, klik Binari. Pastikan sel Present berisikan angka 1 dan absent angka 0. Lalu, klik Continue untuk kembali ke kotak dialog utama. Catatan: Kita pilih binari karena data kita hanya 1 (dipilih paling mirip) dan 0 (tidak dipilih). Pastikan sel Present berisikan angka 1 dan absent angka 0.

5. Klik Plot dan tandai Common space.

6. Klik Output dan tandai Comonspace coordinates, Multiple stress measure, dan Distances.

7. Pada kotak dialog utama, klik OK.

Goodness-of-fit

Apakah model MDS kita baik? Karena hanya menggunakan seorang responden, kita dapat menggunakan Normalized Raw Stress dan Dispersion Accounted For (D.A.F.) dari tabel berikut.

Stress and Fit Measures
Normalized Raw Stress.04272
Stress-I.20670a
Stress-II.56907a
S-Stress.08192b
Dispersion Accounted For (D.A.F.).95728
Tucker’s Coefficient of Congruence.97840
PROXSCAL minimizes Normalized Raw Stress.
a. Optimal scaling factor = 1.045.
b. Optimal scaling factor = .952.

Stress mengindikasikan proporsi varian perbedaan (disparity) yang tidak dijelaskan oleh model. Semakin rendah stress, semakin baik model MDS yang dihasilkan”.  Pertanyaannya, sampai nilai berapa stress masih mengindikasikan model yang baik? Untuk menjawab pertanyaan ini, Dugard et al. (2010) memberi ketentuan seperti di bawah ini.

100 x Stress (Percent)Goodness of Fit
20% or abovePoor
10%-19.9%Fair
5%-9.9%Good
2.5%-4.9%Excellent
0%-2.4%Near Perfect

Pada output di atas, ada tiga nilai stress, yaitu  Normalized Raw Stress, Stress I, Stress II, dan S-Stress. Yang menjadi perhatian kita adalah S-Stress dan Normalized Raw Stress. S-stress dihitung berdasarkan squared distance, sedangkan  Normalized Raw Stress (NRStress) dihitung berdasarkan distances. Yang terbaik di antara keduanya adalah NRStress (Borg & Groenen, 1997). Pada kasus kita, nilai NR-Stress=.04272 adalah excellent.

Dispersion Accounted For (DAF) digunakan untuk mengevaluasi kesesuaian peta persepsi dengan data yang mendasarinya. DAF diperoleh dari NR-Stress dengan rumus:  DAF = 1 – NRStress.  Dengan demikian, DAF dapat berkisar dari 0 hingga 1 dan nilai yang lebih tinggi menunjukkan kecocokan yang lebih baik. Pada model kita, DAF=.95728 yang mengindikasikan model MDS kita sangat baik.

Perceptual Map

Final Coordinates
Dimension
12
Top_One-.672-.018
Penzoil-.656.212
Mesran_Super.744-.080
Mesran_Prima.444.554
Mesran_Prima_XP.582.310
Evalube-.189.691
Repsol-.438.406
Fastron.142-.631
Synthium.463-.499
Quatron.461-.004
Agip-.323-.569
Shell-.558-.371

Pertanyaannya, mana yang paling dekat dengan Top One? Pernyataan ini dapat dijawab dengan menggunakan data Distances. Seperti terlihat pada tabel di bawah, yang paling dekat dengan Top One adalah Penzoil dengan distance sebesar 0.231. 

Distances
Top OnePenzoilMesran SuperMesran PrimaMesran Prima XPEvalubeRepsolFastronSynthiumQuatronAgipShell
Top_One.000
Penzoil.231.000
Mesran_Super1.4171.430.000
Mesran_Prima1.2541.151.702.000
Mesran_Prima_XP1.2961.241.423.280.000
Evalube.858.6681.210.647.859.000
Repsol.484.2911.278.8941.024.378.000
Fastron1.0191.161.8151.2221.0381.3621.188.000
Synthium1.2321.325.5041.053.8181.3561.277.346.000
Quatron1.1331.138.293.558.336.951.988.703.495.000
Agip.652.8491.1741.3601.2621.267.982.470.789.967.000
Shell.371.5921.3341.3631.3281.124.786.7471.0291.083.307.000


REFERENSI

Borg, I., Groenen, P. (1997). MDS fit measures, their relations, and some algorithms. In: Modern Multidimensional Scaling. Springer Series in Statistics. Springer, New York, NY. https://doi.org/10.1007/978-1-4757-2711-1_11

Dugard, P., Todman, J., & Staines, H. (2010). Approaching Multivariate Analysis. A Practical Introduction. Second Edition. Routledge: New York. This text has example analyses using SPSS.

Posted in Analisis Multivariate, Multidimension Scaling.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *