Last Updated on July 6, 2022 by Bilson Simamora
Berorientasi pada Jurnal | Kualitas Jurnal | Topik Artikel | Judul Artikel | Kualitas Bahasa | Format, Susunan, dan Jumlah Kata | Jumlah dan Asal Penulis | Penulisan Referensi | Orisinalitas
Saya harus akui bahwa tulisan ini sebagian besar bersumber pada pengalaman pribadi, yang sejak 2014 jatuh-bangun menulis artikel jurnal ilmiah internasional dan pada akhirnya berhasil di 2021. Dengan artikel-artikel itu saya memperoleh jabatan fungsional guru besar tahun 2021.
Pertama-tama saya ceritakan dulu pengalaman menulis artikel internasional. Tahun 2015 saya memulainya dengan harapan memiliki bahan untuk pengusulan kenaikan jenjang jabatan akademik (JJA) dari lektor kepala ke guru besar. Tulisan pertama berjudul, “Bought to be Rebuilt: How Indonesian Bikers Co-Produce Value through Brand Cammouflage.” Jadulnya bagus, tetapi karena tidak berpengalaman, saya terjebak oleh jurnal Scopus predator sejagat bernama International Journal of Business and Economic Research dari India. Saat artikel saya pakai untuk mengurus kenaikan JJA tahun 2016, reviewer menolak dan saya gagal. Sialnya lagi, teori yang saya usulkan “Brand Cammouflage” tak dikutip seorang pun hingga saat ini. Sejak saat itu, saya berusaha meningkatkan kemampuan menulis.
Tahun 2018 saya membuat penelitian berjudul “The Quest for Consumer Decision Maturity”, melibatkan 350 responden, 14 konstruk, dan 40 item pertanyaan. Hasilnya saya kirim ke berbagai jurnal internasional dan hasilnya ditolak puluhan kali. Apanya yang salah? Rata-rata penolakan berbunyi, “Your topic is interesting but lack of language quality and article organization.”
Bagian pertama, lack of language quality, memang betul karena bahasa Inggris saya pas-pasan. Organizing article, apa itu? Belakangan saya tahu itu menyangkut format atau susunan artikel, gaya penulisan daftar pustaka, jumlah kata atau panjangnya artikel, dan kata kunci. Akhirnya saya tahu juga bahwa asumsi saya pihak jurnal akan bersedia menerima artikel yang masih banyak kekurangan asal topiknya menarik adalah salah. Jurnal internasional bereputasi umumnya menyukai artikel yang minim dari kesalahan.
Setelah melakukan perbaikan di sana-sini, akhirnya artikel saya terbit tahun 2020 di jurnal bereputasi sedang International Review of Management and Marketing. Selanjutnya, artikel-artikel yang saya tulis sejak 2018, tahun 2021 terbit lagi empat artikel di jurnal bereputasi sedang (terindeks DOAJ, Copernicus, Ebsco), dua di jurnal Sinta 2, dan tiga di jurnal bereputasi tinggi (Scopus). Saya penulis tunggal di semua artikel kecuali pada satu artikel Scopus penulinya ada dua dengan saya sebagai penulis utama. Artinya, sejak 2020, saya sudah on the track dalam penulisan artikel internasional dan sudah mampu menarget jurnal tertentu dengan menggunakan pelajaran-pelajaran yang saya peroleh.
Berorientasi pada Jurnal
Ada dua orientasi pada publikasi artikel internasional, yaitu pada artikel atau jurnal. Berorientasi pada artikel artinya kita menyiapkan materi terlebih dahulu kemudian mencari jurnal untuk untuk menerbitkannya. Berorientasi pada jurnal artinya kita mencari jurnal terlebih dahulu lalu membuat artikel untuk dikirim ke jurnal itu. Kedua pendekatan dapat digunakan, namun menurut pengalaman saya, berorientasi pada jurnal lebih efektif karena dengan demikian, kita mengetahui keinginan mereka untuk kemudian dipenuhi atau dilampaui. Aspek-aspek yang perlu diketahui adalah kualitas jurnal, topik, judul, kualitas bahasa, format, jumlah kata, susunan artikel, jumlah dan asal penulis, penulisan pustaka, dan orisinalitas.
Kualitas Jurnal
Makin berkualitas sebuah jurnal semakin banyak penulis yang mengirim tulisan ke jurnal itu dan semakin kecil rasio antara artikel yang diterima dan ditolak. Cara paling cepat mengetahui kualitas jurnal adalah mengeceknya di www.beallist.net. Apabila terdapat pada daftar jurnal predator dan hijacker Beall, jurnal atau publisher-nya dipastikan tidak diakui bereputasi tinggi oleh Dikti, sekalipun terindeks oleh Scopus. Kadang-kadang reviewer memberi kelonggaran dengan meminta bukti review artikel (yang benar dan bukan abal-abal) sekalipun jurnal atau publisher terindikasi atau dicurigai sebagai predator. Namun, hal ini tidak berlaku bagi hijacked journals.
Apabila jurnal dan publisher-nya tidak ada dalam daftar Beall, cek lagi artikel-artikel yang ada di dalamnya dalam hal: Apakah berkualitastinggi? Apakah format semua artikel sama dan bebas dari kesalahan fatal? Apakah jumlah artikel sekali terbit masuk akal? Apakah ada di daftar diskontinu dari Scopus? Apakah editor benar atau asal tulis nama? Apakah topiknya sapu jagat (tidak fokus dan terima topik apa saja)?
Hindari jurnal yang mengirimkan undangan lewat spam, menjanjikan keputusan acceptance dalam waktu singkat (misalnya tiga hari). Pengecekan tidak diperlukan kalau publisher sudah diakui, seperti Elsevier, Springer, MDPI, Frontiers, Wiley and Sons, Emerald, perguruan tinggi, dan publisher dalam negeri penerbit jurnal terakreditasi Dikti.
Setelah dipastikan jurnal target adalah non-predator dan bukan pembajak (hijacked journal), selanjutnya cek pengindeks jurnal. Dikti memberikan peringkat jurnal sebagai berikut (mulai dari tertinggi): (1) jurnal internasional bereputasi dan berfaktor dampak (terindeks Scopus dan Web of Science), (2) jurnal bereputasi tinggi (terindeks Scopus, Web of Science, Microsoft Academic Search, Sinta 1, namun belum memiliki faktor dampak atau sudah memiliki tetapi rendah, misalnya SJR<0.10), (3) jurnal Sinta 2, (4) jurnal terindek oleh pengideks internasional yang diakui (DOAJ, Ebsco, Copernicus, Sinta 3 dan Sinta 4), (5) jurnal internasional (terindeks Google Scholar, Sinta 5, Sinta 6), dan (6) jurnal nasional (belum terakreditasi). Nah, kita sebagai penulis dapat menarget jurnal berdasarkan kualitasnya. Yan perlu diingat, semakin berkualitas sebuah jurnal, pesaingan semakin sulit.
Topik
Setiap jurnal memiliki topik yang diinginkan. Kita dapat membacanya pada deskripsi tentang jurnalnya. Selain itu, ada baiknya kita memeriksa judul-judul artikel yang terdapat pada arsip untuk mengetahui topik-topik popular pada jurnal itu. Kita harus yakin bahwa topik yang kita pilih baru, menarik, relevan, dan up-to-date, dan yang lebih penting, akan dirujuk oleh banyak penulis. Perlu pula diketahui artikel yang diterima, seperti artikel riset, artikel review, dan artikel singkat yang disebut opinion letter atau brief communication (2000 sampai 3000 kata).
Judul
Judul adalah pintu pertama yang menandai menarik-tidaknya artikel kita. Seperti dikatakan oleh leader-driven primacy theory (Carlson et al., 2006), aspek-aspek lain jurnal akan terangkat kalau judul menarik. Judul yang baik itu begini. Pertama, tidak generik seperti ini: “The influence of consumer satisfaction on consumer loyalty”, tetapi unik seperti ini: “In the name of love: How Significant Others’ Anticipated Emotions Influence Behavioral Intention.” Kedua, berbeda (difference) dari yang lain, sekalipun topiknya sama. Ketiga, tidak terlalu panjang atau maksimal 10 kata, tidak termasuk kata penghubung (as, toward, on, from, in) dan modals (the atau a) tidak. Keempat, berisikan gagasan baru, misalnya: “Toward A General Theory of Consumer Motivation.” Kelima, mencerminkan keseluruhan isi artikel.
Kualitas Bahasa
Kualitas bahasa merupakan aspek krusial. Bagi jurnal kelas atas aspek ini merupakan “the must”. Mereka tidak mau repot dengan artikel berbahasa Inggris buruk atau pas-pasan. Maunya, dari segi bahasa, artikel sudah jadi. Namun, ada juga sedikit jurnal yang mau membantu perbaikan bahasa dengan atau tanpa bayaran. Namun, sekalipun dibantu, syarat dasar harus dipenuhi, yaitu tulisan enak dibaca, kalau tidak, jangan harap.
Apabila kemampuan bahasa Inggris pas-pasan, penulis bisa menggunakan penerjemah dan proofreader atas hubungan personal maupun professional. Namun, pilihan lain masih ada, yaitu menggunakan Google Translate, Grammarly, dan Proofreader online. Cara menggunakannya dapat dilihat pada video Youtube saya di sini dengan bahan latihan pada artikel ini. Cara terakhir ini yang saya gunakan. Hasilnya adalah artikel sembilan saya terpubilasi pada periode Januari sampai Juli 2021, seperti disampaikan di atas.
Apabila menggunakan Grammarly (versi gratis ataupun premium), usahakan agar tulisan anda memperoleh skor minimal 99. Sedangkan dengan proofreader online (misalnya paperrater.com), usahakan dapat skor minimal 90 (kategori A). Saran saya menurut pengalaman, raih skor 94 atau lebih tinggi agar peluang diterima semakin besar.
Format, Susunan, dan Jumlah Kata
Kebanyakan jurnal sudah membuat ketentuan tentang tentang format, susunan, dan jumlah kata. Yang dimaksud dengan format adalah lay-out atau penampilan artikel. Apabila sudah disediakan, sesuaikanlah artikel dengan template jurnal.
Setiap jurnal memiliki susunan artikel dengan penomoran bagian-bagian atau unsur-unsur artikel. Ada yang lengkap seperti ini: Title, Abstract, Introduction, Literature Review, Methods, Result, Discussion, Limitation and Direction for Further Research, Implications, Conclusion, Acknowledgment, Reference, dan Appendix (opsional). Ada pula yang tidak selengkap itu, misalnya: Title, Abstract, Introduction, Method, Result and Discussion, Acknowledgement (opsional), References, Appendix (opsional). Intinya adalah ikuti susunan unsur-unsur jurnal, jangan dilebihi dan dikurangi.
Banyak jurnal yang membuat ketentuan tentang jumlah kata maksimal, misalnya 5000, 6000, 7000, 10.000, sampai 12.000 kata. Ada baiknya ketentuan ini diikuti. Kalaupun kurang atau lebih, jangan terlalu besar penyimpangannya.
Jumlah dan Asal Penulis
Artikel dengan multi-author lebih berpeluang dibanding single-author. Tidak diketahui faktor-faktor penyebabnya, tetapi dugaannya adalah, pertama, artikel multi-author lebih berkualitas dibanding karena pemampuan dua atau lebih penulis lebih tinggi dibanding hanya satu penulis. Kedua, tulisan dengan dua atau lebih penulis lebih rapi dibanding satu penulis karena yang mengecek lebih banyak. Ketiga, artikel dua atau lebih penulis lebih dipercaya dibanding satu penulis karena berbohong oleh grup lebih sulit dibanding berbohong oleh sendiri.
Tulisan multi-author semakin disukai apabila: (1) kontribusi masing-masing penulis jelas dan disampaikan dalam cover letter, (2) para penulis berasal dari perguruan tinggi yang berbeda, dan tiga (3) para penulis berasal dari negara berbeda. Tulisan multi-author tidak disukai kalau terindikasi satu atau beberapa nama hanya menumpang.
Penulisan Referensi
Penulisan referensi merupakan faktor krusial bagi sebuah jurnal yang benar, sehingga besar pengaruhnya bagi diterima atau ditolaknya sebuah artikel. Ikuti ketentuan atau jurnal tentang penulisan referensi, misalnya APA, Chicago, MLA, IEE, Anglia, Vancouver, dan lain-lain.
Peluang diterimanya artikel semakin rendah apabila, pertama terjadi miss antara body reference dan reference list. Misalnya, Simamora (2021) ada di badan tulisan tetapi tidak ditemukan dalam daftar pustaka. Kedua, terdapat kesalahan dalam penulisan daftar pustaka. Ketiga, referensi yang dipakai kebanyakan sudah uzur. Usahakanlah agar mayoritas referensi berumur lima tahun atau kurang. Apabila referensi demikian mencapai 80%, misalnya, peluang diterima lebih besar. Keempat, referensi kebanyakan berupa buku, bukan jurnal. Kalaupun ada buku, usahakan buku terbaru dan porsinya tidak lebih dari 10%.
Untuk penulisan referensi disaran dengan sangat agar penulis menggunakan aplikasi Mendeley, Zotero, End Note, dan lainnya. Penggunaan aplikasi dapat menghindari penulis dari kesalahan penulisan dan miss yang dijelaskan di atas. Lagi pula, apabila editor mendeteksi penggunaan aplikasi dalam penulisan referensi, peluang artikel diterima selangkah lebih maju. Lagi pula, kalau ditolak oleh jurnal sasaran, penggunaan aplikasi memudahkan kita untuk merevisi gaya penulisan refensi apabila kita mengirim ke jurnal yang lain, yang menggunakan gara penulisan berbeda dengan hanya men-setting ulang pilihan gaya penulisan.
Orisinalitas
Jurnal non-predator akan memeriksa plagirisme memutuskan penerimaan artikel. Sofware yang biasanya digunakan untuk maksud ini adalah Turnitin, iThenticate, Grammarly, Plagiarism Checker, dan lain-lain. Pastikan artikel anda bebas plagiarism atau memenuhi ketentuan jurnal tentang similarity (misalnya maksimal, 10%, 12%, 15%, 20%). Semakin rendah similarity, peluang artikel diterima semakin besar. Ada baiknya, waktu mengirim artikel, penulis menyertakan bukti tes similarity. Ini yang saya lakukan sejak tahun 2020 dengan hasil yang telah diceritakan. Saya menyarankan agar anda menggunakan Turnitin karena software ini paling ‘saklek’ dan banyak digunakan. Lagi pula penggunaan software ini dapat dibeli di toko online (Tokopedia, Bukalapak, Lazada, Shoope, dan lain-lain)
Apabila setelah pemeriksaan similarity terlalu tinggi, anda masih punya kesempatan untuk merubah kalimat-kalimat yang digunakan untuk menurunkankan. Bantuan proofreader digunakan kalau perlu, namun saya menggunakan fasilitas gratis dari paraphrase-online selama ini. Untuk fasilitas ini kehati-hatian diperlukan karena kata-kata atau kalimat pengganti yang diusulkan sering tidak sesuai dengan maksud sebenarnya penulis.
Penutup
Kempuan menulis jurnal internasional yang cukup merupakan hasil proses pembelajaran. Penolakan berkali-kali oleh jurnal merupakan bagian dari proses belajar. Setalah kita mampu pun proses belajar tidak pernah berhenti. Tidak ada jaminan bahwa artikel kita pasti diterima. Yang dapat kita lakukan adalah memperbesar peluang diterimanya artikel.
Referensi
Carlson, K. A., Meloy, M. G., & Russo, J. E. (2006). Leader‐driven primacy: Using attribute order to affect consumer choice. Journal of Consumer Research, 32(4), 513–518. https://doi.org/10.1086/500481