Last Updated on February 27, 2025 by Bilson Simamora
Berdasarkan Carson (2001), riset pemasaran dapat dibagi menjadi dua kategori, yaitu riset terapan dan riset akademik. Selain fungsi dasar, masalah riset kedua kategori juga berbeda, seperti dijelaskan berikut ini.
Masalah Riset Pemasaran Terapan
Riset pemasaran berorientasi terapan dimaksudkan untuk menyediakan informasi yang diperlukan pihak manajemen untuk meningkatkan kualitas keputusan, seperti dikatakan dalam definisi riset pemasaran The European Society for Opinion and Marketing Research (ESOMAR) (Malhotra (2006:6):
“Marketing research is a key element within the total field of marketing information. It links the consumer, customer and public to the marketer through information which is used to identify and define marketing opportunities and problems; to generate, refine and evaluate marketing actions; and to improve understanding of marketing as a process and of the ways in which specific marketing activities can be made more effective.”
Dalam definisi ini ada dua alasan dasar kenapa riset pemasaran dilakukan, yaitu:
- Menyediakan informasi tentang lingkungan yang mungkin berisikan opportunities dan threats. Opportunities adalah faktor-faktor eksternal yang positif bagi keberhasilan perusahaan. Threats adalah faktor-faktor eksternal yang menghambat perusahaan mencapai sasaran.
- Membuat atau memperbaiki praktek-praktek pemasaran. Kata ‘membuat’ dalam pernyataan ini artinya sama dengan menciptakan yang baru, atau menjadikan praktek pemasaran dari tidak ada menjadi ada, misalnya membuat slogan. Kata ‘memperbaiki’ maksudnya adalah memperkaiki praktek pemasaran saat ini (misalnya iklan televisi).
Apabila alasannya adalah nomor 1 maka riset pemasaran dikategorikan sebagai problem identification research (catatan: problem dimaksud di sini adalah pertanyaan yang ingin dijawab, yaitu informasi lingkungan berisikan kesempatan dan ancaman saat ini atau di masa depan) dan apabila alasannya adalah nomor 2, maka riset pemasaran dikategorikan sebagai problem solving research (kata ‘problem’ pada kategori ini juga pertanyaan yang ingin dijawab, misalnya: Apakah produk baru perlu diluncurkan? Berapa harga yang tepat bagi produk ini? Bagaimana strategi promosi yang tepat?)
Informasi yang dikumpulkan melalui problem identification research bisa melalui:
- Mengukur ukuran pasar (market size) aktual dan potensial.
- Tren pasar (produk baru, kemajuan teknologi, dan perilaku konsumen).
- Tren ekonomi (tren keuangan lokal, nasional dan internasional).
- Pendanaan (sumbangan, legislatif dan sumber lainnya).
- Demografi.
- Hubungan dengan pemasok dan mitra.
- Peraturan politik, lingkungan dan ekonomi.
Tabel 1. Contoh bidang problem solving research
Riset segmentasi dan targeting |
|
Riset produk |
|
Riset Harga |
|
Riset promosi |
|
Riset distribusi |
|
Mendefinisikan Masalah Riset Pemasaran Terapan
Karena bertujuan untuk membantu pengambilan keputusan, maka informasi yang dikumpulkan oleh riset pemasaran terapan tergantung pada keputusan yang mau diambil (marketing decision problem). Informasi yang dikumpulkan tergantung pada masalah riset pemasaran terapan (marketing research problem). Karena itu, marketing research problem tergantung pada marketing decision problem, seperti ditampilkan pada contoh-contoh di Tabel 2.
Tabel 2. Contoh Marketing Decision Problem dan Marketing Research Problem
Marketing decision problem | Alternatif keputusan | Marketing research problem |
Apakah produk baru perlu diluncurkan? |
| Bagaimana prospek calon produk baru? |
Apakah value proposition dirubah? |
| Bagaimana keefektifan value proposition saat ini? |
Apakah harga produk X perlu dinaikkan? |
| Bagaimana kenaikan atau penurunan permintaan apabila harga dinaikkan? |
Berapa ukuran smartphone paling tepat? |
| Mana di antara ketiga desain produk yang paling disukai konsumen? |
Setiap marketing decision problem membutuhkan marketing research problem yang tepat. Oleh karena itu, periset perlu melakukan studi pendahuluan yang berisikan:
- Diskusi dengan pihak manajemen.
- Diskusi dengan para ahli.
- Menganalisis data sekunder.
- Melakukan riset pendahuluan, misalnya: wawancara dengan konsumen menonjol, memantau percakapan di media sosial, memeriksa testimoni konsumen di internet dan membuat focus group.
Setelah itu, periset perlu mempelajari konteks penelitian. Apa itu konteks penelitian? Baca di sini.
Dalam riset pemasaran terapan, ada dua tingkat masalah riset, yait broad statement of the problem dan specific component of the problem. Broad problem statement adalah pertanyaan besar dan abstrak. Sedangkan specific component of the problem adalah pertanyaan-pertanyaan spesifik yang dijabarkan dari broad problem statement. Agar dapat menentukan broad problem statement dan menjabarkannya ke dalam specific component of the problem, peneliti pemasaran perlu mempelajari teori.
The broad statement of the problem | Specific components of the problem |
Bagaimana prospek calon produk baru? |
|
Bagaimana keefektifan value proposition saat ini? |
|
Apakah permintaan turun atau tetap kalau harga dinaikkan? |
|
Masalah Riset Pemasaran Akademik
Riset pemasaran berorientasi akademik dilakukan kalangan akademisi untuk meningkatkan pengetahuan pemasaran, baik teori maupun praktek. Masalah riset didasarkan pada suatu uraian yang menyatakan adanya pertanyaan yang perlu dijawab. Selanjutnya baca ini: