Bagi sebuah karya ilimiah, judul adalah ibarat pintu depan utama sebuah rumah. Judul yang mengarahkan pembaca ‘memasuki’ karya ilmiah (Bahadoran et al., 2019). Bila sebuah tulisan dikirim ke jurnal, judul adalah bagian pertama tulisan yang dipertimbangkan editor. Setelah dipublikasikan, judul adalah bagian pertama artikel yang dibaca  pembaca (Bavdekar, 2016; Grant, 2013; Hyland & Zou, 2022; Tullu, 2019). Kesan pertama terhadap judul menentukan  apakah pembaca membaca artikel lebih lanjut (Bahadoran et al., 2019). Jadi, judul harus ditulis dengan baik (Bavdekar, 2016; Grant, 2013; Hyland & Zou, 2022; Tullu, 2019). Judul yang menarik akan meningkatkan menaikkan kemungkinan karya ilmiah (skripsi, tesis, disertasi, artikel, paper) ditemukan, dibaca dan dikutip oleh pembaca (Grant, 2013).

Apa ciri-ciri judul tulisan ilmiah yang menarik? Pertama dan paling penting adalah judul bersifat informatif artinya pembaca mengetahui garis besar isi artikel atau laporan melalui judul (Grant, 2013), sehingga dapat mengetahui apakah tulisan ilmiah itu relevan atau tidak bagi mereka (Bavdekar, 2016). Kedua, judul yang baik adalah spesifik. Ketiga, akurat dalam menyampaikan isi tulisan. Keempat, ditulis dengan format yang menarik.

Gaya dan Struktur Judul

Hartley (2008) menemukan 13 gaya penulisan judul tulisan ilmiah, sebagai berikut:

  1. Judul yang menyampaikan subjek umum, misalnya:
  • Skala Likert, bias penggunaan dan jalan keluarnya.
  • Meneliti Keputusan dan Intensi Perilaku
  • Mendeteksi respon afektif konsumen
  1. Judul umum diikuti tema khusus:
  • Respon affective as proxy of satisfaction: Detecting consumption emotions using Roseman et al.’s (1996) framework.
  • Achievement as Gift and Prestige : Formulating Anticipated Emotion of Others as New Determinant of Consumer Motivation
  • Investigating the Feature of Sales Promotion: Conceptualization and Empirical Research
  1. Judul yang menunjukkan pertanyaan, contoh:
  • Teori Stimuli-Organism-Response Masih Relevan?
  • Niat Beli ataukah Minat beli?
  • Regulatory Focus: Pulang Modal Itu Sukses atau Gagal?
  1. Judul yang menyebutkan hasil, misalnya:
  • Antisipasi emosi orang lain berpengaruh positif pada sikap tidak merokok.
  • Konsumen yang puas cenderung loyal.
  • Loyalitas pada merek premium lebih tinggi dibanding merek murah.
  1. Judul yang menunjukkan jawaban atas sebuah pertanyaan diungkap, misalnya:
  • Abstrak dan pendahuluan: Apa perbedaan dan kaitannya?
  • Pengaruh Komitmen terhadap Perilaku Beralih.
  • Temuan terkini tentang motivasi berprestasi.
  1. Judul yang menyampaikan tesis, yaitu yang mengindikasikan arah argumen penulis:
  • Rendahnya nilai riset akademik.
  • Keefektifan respon afektif konsumsi.
  • Kepuasan konsumen tidak bernilai tanpa loyalitas.
  1. Judul yang menekankan metoda riset, misalnya:
  • Toward a general theory of motivation: A critical review.
  • Detecting consumption affective response: A netnographic approach.
  • The 25 years of trust research: A meta analysis.
  1. Judul yang menyampaikan petunjuk atau perbandingan, misalnya:
  • Tujuh langkah membentuk merek yang kuat.
  • Model motivasi berpretasi 2X2 versus 3 X 2: Mana yang lebih efektif?
  • Dua belas emotional motivator utama.
  1. Judul yang menarik perhatian dengan menggunakan pembukaan yang mengejutkan atau efektif, contoh:
  • Guru kencing berdiri, murid kencing berlari: Pentingnya keteladanan pemimpin
  • Riset kepercayaan yang tidak dapat dipercaya: Penyebab dan jalan keluarnya.
  • Sudah terlalu jauh kita melangkah tanpa evaluasi: Rendahnya nilai riset akademis.
  1. Judul riset yang menarik karena pilihan kata yang menarik, for example:
  • Pengalaman memasarkan pengalaman: Pentingnya testimoni konsumen untuk produk yang menawarkan pengalaman.
  • Jemari menari kaki melambai: Pesimisme terhadap prediksi optimis.
  • Penjualan akhir tahun mobil-mobil menahun.
  1. Judul yang menarik karena menggunakan kata-kata kiasan sastra atau kitab suci, misalnya:
  • Merek lemah di tengah persaingan bagaikan domba di tengah kawanan serigala.
  • Sudah jatuh tertimpa tangga: Nasib mahasiswa drop out.
  • Kasih ibu sepanjang jalan: Komitmen berkelanjutan produk hijau.
  1. Judul yang menarik karena menggunakan permainan kata, contoh:
  • Mendeteksi alasan konsumen beralih ke seller idalaman lain (SIL) dalam transaksi online.
  • Kiri-kanan OK: Studi kecenderungan konsumen berganti-ganti merek.
  • Nasib semu produk baru di tengah persaingan seru.
  1. Judul yang membingungkan, misalnya:
  • Kepercayaan konsumen pada merek yang tidak meyakinkan.
  • Studi pengetahuan tentang ketidaktahuan.
  • Bagaimana cara anda mengetahui perasaan anda?

Soler (2007) menemukan empat kategori judul, yaitu:

  1. Nominal, judul berisikan premis utama penelitian, misalnya: Modelling Passionate Decision.
  2. Gabungan (compound), judul terdiri dari judul utama (main title) dan judul kedua (subtitle), misalnya: “Investigating the Feature of Sales Promotion: Conceptualization and Empirical Research”. Gaya penulisan ini memberi informasi tambahan penting, misalnya masalah dan solusi (Skala Likert: Bias Penggunaan dan Solusi), metoda (Meneliti Pengaruh Antisipasi Emosi Orang Lain terhadap Motivasi Berpretasi: Sebuah Eksperimen Kuasi), desain (Berapa Lama Iklan Televisi Efektif? Sebuah Studi Longitudinal) dan lain-lain.
  3. Kalimat lengkap (full-sentence title), misalnya Sikap terhadap Vaksin Berbeda antara Kaum Laki-laki dan Perempuan yang Berprofesi sebagai Petani di Pedesaan Kabupaten Karo Sumatera Utara Selama dan Setelah Pandemi Covid 19. Gaya penulisan ini tidak umum digunakan. Positifnya judul menyatakan hasil riset, sehingga pembaca yang membutuhkan hasil itu untuk memperkuat gagasannya berpotensi mengutip artikel. Pada sisi lain judul yang panjang dan kalau terlalu panjang dapat mengurangi peluangnya diterima pada jurnal yang membatasi jumlah kata pada judul.
  4. Konstruksi Pertanyaan, misalnya: Masihkah teori S.O.R relevan?

Jamali dan Nikzad (2011) menemukan tiga kategori judul, yaitu deklaratif, deskriptif dan interogatif.

  1. Judul deklaratif menjelaskan temuan utama studi (misalnya: Kepuasan Tidak Berpengaruh pada Loyalitas Merek pada Kalangan Yang Sensitif terhadap Harga).
  2. Judul deskriptif menjelaskan apa yang dibahas dalam laporan (misalnya: Pengaruh Kepuasan terhadap Loyalitas Merek pada Kalangan Yang Sensitif terhadap Harga). Walaupun semakin panjang, banyak aspek konten lain yang ditambahkan pada judul deskriptif, sepanjang memberikan informasi tambahan pada konten penelitian (Misalnya: Pengaruh Kepuasan terhadap Loyalitas Merek pada Kalangan Yang Sensitif terhadap Harga di Pulau Batam) dengan resiko judul yang semakin panjang.
  3. Judul interogatif adalah masalah riset yang ditampilkan dalam bentuk pertanyaan. Misalnya: Bagaimana Pengaruh Kepuasan terhadap Loyalitas Merek pada Kalangan Yang Sensitif terhadap Harga? Bisa juga begini: Apakah Kepuasan berpengaruh terhadap Loyalitas Merek pada Kalangan Yang Sensitif terhadap Harga?

Sampai di sini kita bisa melihat bahwa Hartley (2008) memaparkan 13 gaya penulisan jurnal. Gagasan kategori judul diberikan Soler (2007) serta Jamali dan Nikzad (2011). Hyland and Zou (2022) membuat struktur yang menyerap pendapat Soler (2007) dan Jamali dan Nikzad (2011). Seperti ditampilkan pada Gambar 1, ada dua bagian besar judul, yaitu pernyataan (indicative title) dan pertanyaan (interrogative title).

Gambar 1. Struktur Judul

Sumber: Hyland, H. & Zou, K. (2022). Writing the title and abstract for a research paper: Being concise, precise, and meticulous is the key. Saudi Journal of Anaesthesia, 13(5), 12. https://doi.org/10.4103/sja.SJA_685_18

Judul pernyataan dan pertanyaan terdiri dari satu pernyataan (single) (misalnya: Pengaruh kepuasan terhadap loyalitas merek pada segmen yang sensitif terhadap harga) atau judul atau gabungan dua pernyataan atau pertanyaan (compound). Selanjutnya, judul gabungan bisa deskriptif (menjelaskan apa yang dibahas dalam laporan, lihat Jamali dan Nikzad (2011)), bisa
juga terperinci (sama dengan judul kalimat lengkap atau full-sentence title pada Soler 2007).

  • Judul pernyataan, tunggal: Menulis judul tulisan ilmiah.
  • Judul pernyataan, gabungan dan deskriptif: Silent Competition among Students: How Schadenfreude and Social Envy Influence Rating-based Achievement Motivation. Check this link.
  • Judul pernyataan, gabungan dan full-sentence: Pengaruh kepuasan terhadap loyalitas merek deterjen menggunakan Paradigma Diskonfirmasi Harapan: Sebuah studi pada segmen ibu-ibu yang sensitif terhadap harga di pulau Bangka.

Judul interogatif bisa menggunakan pendekatan deskriptif dan full-sentence.

  • Judul interogatif tunggal: Apakah kepuasan mempengaruhi loyalitas?
  • Judul interrogative, gabungan, deskriptif: Achievement goals model validation: Is the 2X2 better than the Trichotomous? Check this link.
  • Judul interrogative, gabungan, full sentence: Do People High in Dark Traits Have a Better Life? The Role of Dark Personality Traits on Objective and Subjective Career Success in an Indonesian Collective Society. Check this link.

Banyak studi tentang pengaruh judul tulisan ilmiah terhadap respon pembaca. Bavdekar (2016) menyatakan bahwa untuk artikel ilmiah, pembaca lebih menyukai gaya penulisan judul deskriptif. Menurutnya, judul deklaratif menyebabkan  pembaca yang suka pada hubungan kausal tidak tertarik lagi mempelajari artikel karena informasi yang mereka inginkan sudah disampaikan pada judul. Hudson (2016) menyatakan bahwa apabila judul semakin pendek dan menggunakan titik dua jumlah sitasi (citation) makin tinggi. Pada sisi lain, jumlah sitasi makin sedikit kalau judul menggunakan tanda tanya.

Judul Skripsi, Tesis dan Disertasi

Karya akhir mahasiswa berupa skripsi, tesis, dan disertasi adalah laporan penelitian akademik resmi. Sebagai laporan resmi, penulisan judul skripsi, tesis dan disertasi berbeda dari artikel ilmiah karena didasarkan pada pedoman atau aturan resmi dan tidak menggunakan gaya penulisan seperti artikel ilmiah. Setiap kampus memiliki pedoman penulisan dan membatasi gaya penulisan kreatif. Judul karya akhir mahasiswa umumnya menggunakan gaya deskriptif.

Pertanyaannya, dari mana judul skripsi, tesis dan disertasi muncul? Pertanyaan ini perlu diajukan karena banyak skripsi, tesis dan disertasi yang menyertakan batasan penelitian pada judul.

Perhatikan judul ini: “Pengaruh Kepuasan terhadap Loyalitas Konsumen McDonald di Kelapa Gading Jakarta Utara”. Informasi yang disampaikan pada judul itu:

  1. Variabel independen adalah kepuasan dan variabel dependen adalah loyalitas.
  2. Objek kepuasan dan loyalitas adalah McDonald.
  3. Responden yang dilibatkan adalah konsumen (pengunjung) McDonald.
  4. Pengambilan data dilakukan di Kelapa Gading Jakarta Utara.

Berikut ini beberapa pertanyaan terkait judul itu:

  1. Teori sudah menerima bahwa kepuasan berpengaruh positif terhadap loyalitas, kenapa diteliti lagi?
  2. Untuk topik penelitian yang sudah matang, menambahkan objek terkait variabel dapat memberi nilai tambah. Namun, peneliti harus bisa memberikan argumen tentang kenapa topik yang matang tersebut menarik diteliti pada objek terkait? Dengan kata lain, apa yang berbeda pada kepuasan dan loyalitas konsumen McDonald? Kalau tidak bisa menjawab pertanyaan ini maka pengaitan objek dengan variabel penelitian tidak memenuhi syarat ilmiah.
  3. Apakah informasi tentang pengambilan data di Kelapa Gading Jakarta Utara perlu diinformasikan pada judul? Bagaimana dengan informasi lain, seperti periode pengumpulan data, teknik pengumpulan data, teknik penarikan sampel, jumlah responden, teknik pengumpulan data dan teknik analisis perlu disampaikan pada judul?

Untuk laporan akademik, fungsi judul adalah menjelaskan isi paper dan membedakan paper dari paper lain yang membahas topik serupa (Balch, 2012). Selanjutnya, apa fungsi isi paper? Sebenarnya, seluruh isi paper dimaksud untuk menjelaskan masalah riset, yaitu pertanyaan yang perlu dijelaskan atau maksud penelitian (aim) yang perlu dipenuhi. Sebagai contoh:

Saat ini Cryptocurrency adalah uang elektronik yang sudah diterima sebagai salah satu alat penyimpan nilai dan alat pertukaran di berbagai negara. Sebagian kalangan sudah menggunakan alat uang ini sebagai tujuan investasi dan alat tukar. Namun, sampai saat ini kalangan yang menggunakan cryptocurrency sebagai nilai tukar dan lahan investasi masih terbatas. Masih banyak mahasiswa yang belum mengetahui, belum menggunakan, dan tidak tertarik pada uang elektronik tersebut. Penelitian ini dimaksudkan untuk menjelaskan pengaruh tingkat pengetahuan   tingkat penerimaan (acceptabilitycryptocurrency pada kalangan mahasiswa.

Pada uraian di atas, masalah penelitian dinyatakan dalam bentuk maksud penelitian (aim), yaitu  menjelaskan tingkat pengetahuan  serta faktor-faktor yang mempengaruhi tingkat penerimaan (acceptabilitycryptocurrency pada kalangan mahasiswa. Karena itu, judul penelitian adalah:

PENGARUH TINGKAT PENGETAHUAN  TERHADAP PENERIMAAN (ACCEPTABILITY) CRYPTOCURRENCY PADA KALANGAN MAHASISWA

Misalkan responden yang dilibatkan adalah mahasiswa Universitas Indonesia, perlukah disebutkan dalam judul menjadi:

PENGARUH TINGKAT PENGETAHUAN  TERHADAP PENERIMAAN (ACCEPTABILITY) CRYPTOCURRENCY PADA KALANGAN MAHASISWA UNIVERSITAS INDONESIA

Setiap penambahan informasi spesifik pada judul harus menjelaskan temuan yang membedakan penelitian dari penelitian lain yang sudah atau yang mungkin dilakukan di masa depan. Kalau peneliti yakin bahwa mahasiswa Universitas Indonesia memiliki perilaku spesifik terkait cryptocurrency, maka judul di atas dapat dipakai. Kalau tidak, maka pembatasan cakupan penelitian pada mahasiswa-mahasiswa Universitas Indonesia, cukup dinyatakan dalam batasan penelitian.

Apabila peneliti yakin bahwa mahasiswa teknik dan bisnis memiliki perilaku investasi berbasis kripto yang berbeda, maka perbedaan atau perbandingan tersebut dapat diinformasikan pada judul, misalnya:

PERBANDINGAN PENGARUH TINGKAT PENGETAHUAN  TERHADAP PENERIMAAN (ACCEPTABILITY) CRYPTOCURRENCY PADA MAHASISWA TEKNIK DAN BISNIS

Metoda juga bisa dimasukkan pada judul kalau penelitian menggunakan metoda berbeda dari yang lain atau biasa digunakan. Katakanlah peneliti menggunakan analisis korespondensi yang jarang digunakan para peneliti lain, maka judul di atas bisa menjadi:

PERBANDINGAN PENGARUH TINGKAT PENGETAHUAN  TERHADAP PENERIMAAN (ACCEPTABILITY) CRYPTOCURRENCY PADA MAHASISWA TEKNIK DAN BISNIS MENGGUNAKAN ANALISIS KORESPONDENSI

Alasan kekhususan hasil penelitian berdasarkan konteks spesifik yang disampaikan pada judul harus dijelaskan dalam latar belakang. Sebagaimana diketahui masalah penelitian ditulis berdasarkan latar belakang, yang menjelaskan kenapa masalah penelitian itu ada dan penting dijelaskan. Karena itu, secara tidak langsung judul berpatokan pada belakang.

Misalkan ada judul skripsi seperti ini:

PENGARUH CITRA MEREK DAN PROMOSI PENJUALAN TERHADAP NIAT BELI KEMBALI KOPI KENANGAN

Sudah banyak penelitian yang membuktikan premis bahwa citra merek dan promosi penjualan berpengaruh positif terhadap niat pembelian kembali (repurchase intention). Kemudian, dari judul tampak bahwa hubungan ketiga variabel penelitian diperiksa secara khusus pada Kopi Kenangan. Pertanyaannya, ada apa di dengan Kopi Kenangan sehingga premis umum itu mau diteliti pada cakupan Kopi Kenangan? Apakah konsumen kopi kenangan memiliki perilaku berbeda?

Jawaban atas pertanyaan-pertanyaan inidi atas harus dijelaskan pada latar belakang masalah penelitian. Sekali lagi, untuk penelitian skripsi, tesis dan disertasi judul harus didasarkan pada masalah penelitian, sedangkan penelitian didasarkan pada latar belakang masalah. Artinya, dalam mencari bahan penelitian, jangan mulai dari judul lalu menulis latar belakang, akan tetapi mulailah dari latar belakang masalah dan masalah penelitian, lalu munculkan judul berdasarkan masalah penelitian. Ingat, judul tidak disebutkan dalam bab pendahuluan.

Referensi

  1. Bahadoran, Z., Mirmiran, P., Kashfi, K., & Ghasemi, A. (2019). The Principles of Biomedical Scientific Writing: Title. International Journal of Endocrinology and Metabolism, 17(4). https://doi.org/10.5812/ijem.98326
  2. Balch, T. (2012, February 07). How to Compose a Title for Your Research Paper [Investment Blog]. The Augmented Trader. https://augmentedtrader.wordpress.com/2012/02/07/how-to-compose-a-title-for-your-research-paper/
  3. Bavdekar, S. B. (2016). Formulating the Right Title for a Research Article. Journal of The Association of Physicians of India, 64, 53–56. https://www.researchgate.net/publication/292976399_Formulating_the_Right_Title_for_a_Research_Article
  4. Grant, M. J. (2013). What makes a good title? Health Information & Libraries Journal, 30(4), 259–260. https://doi.org/10.1111/hir.12049
  5. Hartley, J. (2008). Academic Writing and Publishing. Routledge. https://doi.org/10.4324/9780203927984
  6. Hyland, K., & Zou, H. (Joanna). (2022). Titles in research articles. Journal of English for Academic Purposes, 56, 101094. https://doi.org/10.1016/j.jeap.2022.101094
  7. Jamali, H. R., & Nikzad, M. (2011). Article title type and its relation with the number of downloads and citations. Scientometrics, 88(2), 653–661. https://doi.org/10.1007/s11192-011-0412-z
  8. Soler, V. (2007). Writing titles in science: An exploratory study. English for Specific Purposes, 26(1), 90–102. https://doi.org/10.1016/j.esp.2006.08.001
  9. Tullu, M. (2019). Writing the title and abstract for a research paper: Being concise, precise, and meticulous is the key. Saudi Journal of Anaesthesia, 13(5), 12. https://doi.org/10.4103/sja.SJA_685_18