Repeated Measures MANOVA

Dalam teknik ini, terdapat dua atau lebih variabel dependen yang diukur dua kali atau lebih pada waktu yang berbeda. Selain itu terdapat satu atau lebih variabel independen non-metrik.

Ada dua fokus analisis dalam teknik ini, yaitu between subject dan within subject. Between subject terdiri dari dua, yaitu between group (BG) dan between individu (BI). BG berkaitan dengan analisis perbedaan skor variabel dependen antar group  (kalau variabel independennya kategorikal). Pertanyaannya yang dijawab adalah apakah skor responden untuk variabel dependen, berbeda berdasarkan grup (misalnya laki-laki vs perempuan, tua vs muda). BI berkaitan antara perbedaan skor variabel dependen antar individu. Ini terjadi kalau variabel independennya metrik.

Within subject bertujuan untuk menganalisis perbedaan skor untuk subjek yang sama yang diambil pada waktu yang berbeda. Pada longitudinal design, misalnya, dalam mana pengambilan data dilakukan dua kali atau lebih untuk melihat perkembangan suatu variabel.

Agar lebih jelas mari kita simak contoh berikut. Sebuah perusahaan ingin mengetahui:

  1. Apakah kualitas layanan meningkat setelah dilakukan training pada karyawan?
  2. Adakah perbedaan peningkatan kualitas layanan pada karyawan laki-laki dan perempuan setelah training dilakukan?

Untuk menjawab kedua pertanyaan di atas, maka pengambilan data dilakukan dua kali, yaitu sebelum dan setelah training dilakukan. Instrumen penelitian dikembangkan dari konsep SERVQUAL (Zeithalm, Parasuraman, dan Berry, 1988). Menurut konsep ini, kualitas layanan dicerminkan oleh dimensi-dimensi reliability, responsiveness, assurance, emphaty dan tangibles. Data penelitian disajikan pada file ‘repeated-manova.sav’.

Langkah-langkah:

1.  Buka file ‘repeated-manova.sav’.
2.  Lakukan prosedur berikut: AnalysisàGeneral Linear ModellingàRepeated measures.
3.  Pada jendela yang muncul, lakukan prosedur seperti ditampilkan pada gambar berikut.

4. Selanjutnya klik ‘Options’. Pada pilihan menu yang muncul, masukkan Gender, Waktu, dan Gender*Waktu pada sel ‘Display Means for’. Pada pilihan menu ‘Display’ klik ‘Descriptive statistics’ dan ‘Homogeneity test’.

Interpretasi Hasil

Statistik Deskriptif

Pada statistik deskriptif terlihat bahwa rata-rata skor semua dimensi layanan meningkat setelah training dilakukan. Ambil satu contoh. Kualitas dimensi reliability sebelum training adalah 3.0100 dan setelah training adalah 3.9630. Hal yang sama juga terlihat apabila rata-rata kualitas dimensi layanan dirinci per jenis kelamin. Ambil lagi satu contoh. Pada dimensi reliabilitas, rata-rata skor gender 1 (perempuan) sebelum training adalah 3.1186 dan setelah training adalah 3.6831. Pada segmen laki-laki (gender=2), rata-rata skor kualitas sebelum training adalah 2.8537 dan setelah training adalah 4.3689.  Keempat dimensi lain juga menunjukkan kecenderungan yang sama.

Uji Homogenitas

Sama seperti pada MANOVA, Box’s M digunakan untuk menguji Ho: Matrik kovarian variabel dependen adalah sama pada semua grup. Terlihat pada output SPSS bahwa nilai Box’s M adalah 95.866 dengan nilai sig.=0.006. Kesimpulannya, cukup bukti untuk menolak Ho. Apakah dengan demikian kita tidak lagi melanjutkan analisis?

Karena dalam penelitian ini kita menggunakan populasi, yakni seluruh karyawan perusahaan yang ikut training, maka pemenuhan prinsip homogenitas tidak menjadi keharusan. Lain halnya kalau kita menggunakan data dari sampel untuk mewakili populasi. Pemenuhan Ho menjadi keharusan.

Uji Multivariat

Ada dua uji multivariat dalam repeated measures MANOVA. Yang pertama adalah between subject. Pada tabel di bawah ini, uji ini berisikan dua bagian yaitu intercept dan gender. Intercept atau constant menyatakan main effect multivariat.

Pengertian multivariat dalam teknik ini ada dua. Pertama, seperti dalam repeated measures anova dan repeated measures ancova, multivariat adalah kombinasi linier hasil pengukuran berulang, yang dinyatakan dalam ‘between subject’. Tentu ini bukan pusat perhatian kita.

Yang menjadi perhatian kita adalah kobinasi linier variabel-variabel independen yang dilibatkan, yang memang harus berasosiasi satu sama lain (Huberty & Morris, 1989). Ini dinyatakan dalam within subject. Ini digunakan untuk menjawab pertanyaan pertama di atas: “Apakah kualitas layanan meningkat setelah dilakukan training pada karyawan?”  Keempat statistik multivariat memberikan nilai F=72.129 dengan nilai sig.=0.000. Dengan demikian cukup bukti untuk menolak Ho dan menyatakan bahwa kualitas layanan berbeda sebelum dan setelah training dilakukan. Pada output 3 juga terlihat bahwa hasil tersebut berbeda berdasarkan gender.

Pertaanyaannya, kata ‘berbeda’ belum jelas maksudnya, apakah layanan makin baik ataukah makin buruk? Skor multivariat tidak ada di sini. Akan tetapi, apabila diperhatikan, kualitas dimensi-dimensi layanan pada ouput 1, lebih baik setelah training. Berdasarkan gender juga terlihat pada output 1 bahwa peningkatan kualitas pada gender 2 (perempuan) lebih tinggi dibanding gender 1 (laki-laki).